Kitab Asmaragama Jawa Kuno

Seni berolah asmara, seringkali diistilahkan sebagai Asmaragama. Asmaragama bukanlah rutinitas yang menjemukan. Asmaragama tidaklah terbatas hanya pada saat bersenggama, yaitu saat penetrasi (masuknya) penis ke dalam vagina yang diakhiri dengan keluarnya sperma. 

Asmaragama merupakan seni yang memerlukan penghayatan, pemahaman, dan tentu saja perasaan. Kenikmatan berolah asmara hanya dapat dirasakan jika kedua pasangan merasakan kepuasan bersama-sama, yang salah satunya ditentukan oleh posisi saat bersenggama.

Lalu, bagaimana Asmaragama Jawa mengajarkan posisi dalam berolah asmara? 

Orang Jawa kuno memiliki banyak sekali kitab Asmaragama dari zaman kerajaan di masa lalu. Seni ini masih dan terus relevan hingga sekarang.

 Mulailah dengan pemanasan, lakukan Asmaragama Jawa, dan akhiri dengan penutup.

 Bila dilakukan dengan perlahan, lembut, hati-hati, benar, dan penuh perasaan, niscaya Anda dan pasangan Anda benar-benar merasakan sedang berada di nirwana!

1. Tawon Ngisep Sari

Posisi ini merupakan posisi paling klasik dan konvensional, di mana posisi wanita telentang biasa dan posisi pria di atas, menopang di kedua siku dan lutut. Lalu si wanita menarik kedua kakinya sampai lutut dan mendekati telinganya. Posisi ini membantu dalam mengembangkan vulva serta memberikan tencapan yang amat dalam, sehingga memberikan sensasi dan kenikmatan yang luar biasa.

Posisi ini amat baik untuk pria yang ramping dan aktif serta untuk wanita yang kuat dan bergairah. Kelemahannya adalah sangat mudah untuk mencapai orgasme.

2. Kijing Miring

Pada posisi ini, wanita menarik kedua kakinya sehingga pahanya tegak lurus dengan tubuhnya. Sementara posisi pria tidur menyamping tepat di belakang wanita. Bila pria berada di sebelah kiri wanita, maka kaki kiri wanita diletakkan di atas kedua kaki pria.

Posisi seperti ini tidak melelahkan kedua belah pihak, namun memerlukan koordinasi dan ketangkasan. Posisi ini juga sering dilakukan setelah kedua pasangan mencapai orgasme (klimaks). 

3. Tancep Kayon

Pada posisi ini, wanita duduk di tepi tempat tidur sambil mengayun-ayunkan kaki, sementara pria berdiri di depannya. Bisa diatur sesuai keinginan kedua pasangan.

Kelebihan posisi ini, saat wanita bersandar pada kedua tangan, dan mendorong-dorong bagian vitalnya akan merasakan sensasi dan kenikmatan yang luar biasa. Kelemahannya, umumnya pria tidak menyukai orgasme pada saat berdiri. 

4. Prenjak Miber

Sebaiknya posisi ini dilakukan di depan cermin karena bayangan pada cermin akan menimbulkan sensasi tersendiri. Caranya: pria duduk di kursi yang tak berlengan, sedangkan wanita duduk di pangkuan, keduanya berhadapan. Kemudian wanita memeluk pria erat-erat sambil mengatur gerakannya. Pria hanya membelai-belai dan menciumi wanita.

Variasi posisi ini adalah pria memijat, meremas, dan menghisap/menjilati payudara wanita, yang dapat dimulai dari mulut, telinga, leher, lalu perlahan turun hingga ke payudara. 

Kelebihan posisi ini adalah keduanya dapat melihat reaksi pasangannya melalui cermin dan dapat menunda orgasme. Kelemahannya adalah memerlukan energi dan kesabaran yang ekstra, dan tidak cocok bagi yang memiliki penyakit jantung atau cedera tulang belakang.

5. Taksaka Magulingan

Pada posisi ini pria melipat kedua kakinya pada lutut, namun kedua ujung kakinya tetaplah bertumpu pada tempat tidur, sedangkan wanita meletakkan tubuhnya di atas kedua paha pria dan menopang tubuhnya dengan kedua tangan dan lutut. Setelah itu wanita menelungkup di atas tubuh pria.

Singkatnya, pria berbaring telentang dan wanita menduduki selangkangan pria dengan kedua kaki bertumpu di atas tempat tidur. Lalu wanita dapat menggenggam penis pria dan perlahan membimbing untuk masuk ke liang vaginanya.

Kelebihan posisi adalah lebih romantis, dan wanita dapat leluasa membelai dan menciumi pasangannya. Bagi wanita, ini adalah posisi yang paling mudah untuk mencapai orgasme. Bagi pria, posisi ini paling mudah untuk mengatur ejakulasi.

Posisi ini amat dianjurkan untuk pria yang relatif gemuk dan cenderung cepat ejakulasi, dan wanita yang aktif, langsing dan perlu banyak rangsangan fisik untuk mencapai orgasme.

Kelemahannya adalah memerlukan stamina yang kuat dan kekompakan kedua pasangan. Bila tidak hati-hati atau belum siap, wanita dapat merasakan kesakitan saat penis pria memasuki vaginanya, karena belum adanya lubrikasi (pelumasan) yang cukup.

Variasi yang dapat dilakukan pria adalah dengan meremas-remas atau menghisap payudara wanita.

6. Sutra Ginubet

Posisi ini juga disebut doggy style. Pada posisi ini, wanita membungkukkan badan, dengan bertumpu pada kedua lutut dan kedua tangan atau siku. Sementara pria berdiri dengan kedua lutut di belakang wanita, dan perlahan-lahan memasukkan penisnya ke vagina wanita. 

Kelebihan posisi ini adalah dengan gerakan maju mundur, kedua pasangan akan merasakan sensasi yang luar biasa. Kelemahannya adalah posisi ini dapat menyebabkan sakit pinggang dan kram kaki bila terlalu lama karena terlalu asyik.

Variasi yang dapat dilakukan adalah wanita dapat merapatkan wajah ke bantal agar memperoleh tancapan yang terdalam. Sementara pria dapat meremas-remas payudara wanita. 

7. Kodhok Ngemuli Lenge

Pada posisi ini, wanita jongkok berlutut dan meringkuk di depan pria. Sedangkan pria berlutut di belakang wanita di antara kedua kakinya.

Variasinya adalah pria menelungkup di atas wanita yang juga berbaring menelungkup. 

Kemudian pria memeluk pinggang wanita dan menarik ke arahnya, sehingga selangkangan bertemu. Saat menarik, kaki wanita dikangkangkan lebih lebar (dilebarkan), sehingga berhimpit dengan paha pria. Lalu batang penis dapat dengan mudah dimasukkan ke gerbang kemaluan wanita.

Kelebihan posisi ini adalah memungkinkan penetrasi terdalam dan jepitan yang lebih kencang. Dengan posisi ini, wanita merasakan penis pasangannya lebih besar dan lebih panjang. Kelemahannya, pada pria akan mudah dan cepat sekali mencapai ejakulasi.

8. Kinjeng Mabur Tanpa Elar

Posisi ini disebut juga kinjeng tanpa soca. Pada posisi ini, pria duduk di lantai menghadap wanita dengan menjulurkan kaki di bawah kursi tempat duduk wanita. Lalu pria mengulurkan tangannya, menarik wanita dengan perlahan dan mesra sehingga jatuh. Sang wanita dapat bersandar pada kursi dan menopang tubuhnya dengan kedua tangan dan sikunya.

Kelebihannya adalah wanita dapat mempertinggi atau merendahkan posisinya untuk mencapai orgasme yang bersamaan dengan pria pasangannya. Kelemahannya adalah posisi ini kurang baik untuk mereka yang pernah menjalani operasi apapun, sakit pinggang, cedera tulang belakang, wasir, hernia, dan penyakit jantung.

9. Regol Menga Mingkep

Posisi ini disebut juga posisi duduk berayun. Pada posisi ini, suami istri duduk saling berhadapan dan berpelukan dibantu dengan kaki. Gerakan olah asmara dilakukan dengan amat perlahan, berirama, berayun ke depan dan ke belakang, sehingga tercapai kenikmatan yang menggelorakan jiwa. 

10. Podhang Ngisep Sekar

Pada posisi ini, letakkan bantal di bawah pinggul wanita dalam posisi telentang sehingga membentuk huruf V ke bawah dan ke luar.

Bila ingin memperhebat kenikmatan, bantal dapat ditarik lebih ke bawah pantat, sehingga sudut V akan melengkung ke atas dan ke dalam.

Posisi ini amat disarankan untuk wanita yang agak gemuk dan pria yang berpenis agak pendek.

11. Mina Tanding

Disebut juga posisi berlawanan arah. Pada posisi ini, kepala pria berada di atas kaki wanita. Keuntungannya dapat saling melihat organ intim pasangannya. 

Variasinya adalah bagi pria dapat menjilati dan menghisap klitoris (kelentit) wanita, dan bagi wanita dapat menghisap dan mengulum penis pria. Variasi ini bagi sebagian orang agak menjijikkan terutama bagi pemula dan mereka yang belum terbiasa. 

12. Srikatan Nyamber Walang

Posisi ini disebut juga posisi kaki di bahu. Pada posisi ini, pria tegak dengan kedua tangannya. Pria haruslah tahu saat menekan. Dengan gerakan berulang akan menghasilkan gerakan erotis. Ini akan memberikan desakan pada perut pria dan otot-otot panggul.

Untuk mencapai puncak kenikmatan, posisi kaki wanita dapat direndahkan dengan menyilangkan kedua kakinya melalui pinggang pria, sehingga sang wanita dapat mengunci dan mempererat dekapannya dengan otot-otot kakinya.

Posisi ini akan memperpanjang waktu berolah asmara, dapat menunda ejakulasi, dan juga lebih mudah mencapai orgasme bersama-sama. Kelemahannya, sebelum melakukan posisi ini sebaiknya kedua pasangan melakukan senam atau peregangan, jika lupa didahului senam ringan, akan mudah terjadi cedera otot leher, bahu, kaki, punggung, dll.

Dengan melakukan Asmaragama Jawa yang benar, maka akan tercipta keluarga yang serasi, harmonis, sakinah dan akan memperkuat ikatan pernikahan sehingga selanjutnya akan tercipta keselarasan, keserasian, dan keharmonisan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih jika anda mau untuk meninggalkan jejak anda dengan berkomentar di blog ini.